BUDAYA DIGITAL SEBAGAI PENGUATAN KARAKTER BERBANGSA MANUSIA MODERN

 Budaya Bermedia Digital

   Penulis: Ramis Husein  

    (Catatan tulisan dari beragam pemikiran tentang dunia digitalisasi)


    Digitalisasi telah menjadi pengaruh yang sangat luas pada budaya karena munculnya internet sebagai bentuk komunikasi massal, dan meluasnya penggunaan komputer pribadi dan perangkat lain seperti smartphone. Teknologi digital ada di mana-mana di seluruh dunia sehingga studi tentang budaya digital berpotensi mencakup semua aspek kehidupan sehari hari, dan tidak terbatas pada internet atau teknologi komunikasi modern.

    Budaya digital mengacu pada budaya yang dibentuk oleh kemunculan dan penggunaan teknologi digital secara masif. Digitalisasi ikut memberi pengaruh besar di era ini, karena kehadiran dan pertumbuhan internet sebagai bentuk komunikasi massa. 

    Sementara itu, media sosial sebagai sebuah media daring membuat para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, berjejaring tanpa dibasadi ruang dan waktu. Adanya media sosial ini memiliki dampak positif, mempermudah penggunanya menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar. Media sosial juga berfungsi sebagai penyebar informasi, memperluas jaringan pertemanan, sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial, dan sebagai media promosi bisnis. 

    Perkembangan media sosial di Indonesia dari 175,4 juta pengguna di antaranya terdapat 160 juta orang aktif di sosial media. Dengan aktifitas masif di sosial media dan bagaimana masyarakat berkomentar baru-baru ini netizen Indonesia menempati urutan terbawah menurut survei Digital Civility Index (DCI).

Microsoft mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya dan mengamati sekitar 16.000 responden di 32 wilayah selama bulan April hingga Mei 2020.

 “Lucunya setelah itu akun Microsoft diserang, sekitar dua ribu komentar hingga harus menuruti kolom komentarnya. Jadi memang terbukti bahwa netizen Indonesia perlu literasi digital,”  (Danan Dna, Creativepreneur CEO Swell Extended Fam, saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, Kamis (22/7/2021)) 

    Dunia digital menawarkan dunia baru, gap generasi baru, selain itu posisi tiap individu di dunia digital memiliki kebutuhan dan nilai masing-masing misalnya content creator, maupun peran digital marketing yang mempunyai peran membantu di bidangnya. (Iman Darmawan, seorang Fasilitator Public Speaking & Founder IMan KoMunika)

     “Ada banyak faktor negatif dan positif dari digitalisasi, namun bila setiap orang bisa menemukan nilai, segmen, dan posisi di dunia digital maka individu tersebut akan mendapatkan manfaat dari internet,” Sementara budaya yang sehat memberikan pedoman atau kode perilaku tidak tertulis yang mengarahkan individu untuk bertindak secara tepat dan membuat pilihan yang benar. 

    Perkembangan dunia digital sudah mencapai semua aspek dari segi bisnis, ekonomi, hiburan, transportasi bahkan dalam proses kegiatan belajar di sekolah. Hasil kegiatan melalui ruang digital juga dapat lebih efisien dan lebih akurat dalam proses pengerjaannya dibandingkan dengan kinerja manusia yang sibuk dengan melalui kegiatan luar ruangan dapat memberikan memiliki rasa lelah. 

    Hal ini lah yang sudah diterapkan di seluruh negara di dunia baik negara maju maupun negara berkembang, di dunia ekonomi seluruh pebisnis sudah dapat melakukan transaksi online dimana transaksi tersebut dimana transaksi tersebut lebih bermanfaat karena kita dapat melakukan dimana saja dan dalam keadaan apa saja. Kita dapat menggunakan laptop, telepon genggam atau apa saja yang terkoneksi dengan internet untuk melakukan transaksi online.

Melihat kecenderungannya sekarang, masyarakat mudah tersulut dengan beredarnya berita hoaks. Belum lama ini pun netizen Indonesia disebut sebagai yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara oleh survei Microsoft. Kemanakah budi pekerti luhur di dunia digital yang seharusnya dimiliki masyarakat Indonesia dari nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tungga Ika?


     Namun sebelumnya ketahui dulu tentang apa itu etika digital yang merupakan cara sopan menggunakan media sosial kepada orang lain baik dalam membuat laporan, informasi, berinteraksi serta memanfaatkannya secara sehat, cerdas, dan patuh pada norma hukum.

"Etika digital yang baik termasuk menggunakan bahasa dan penulisan kata baik pada saat mempublikasikan di media sosial agar tidak menyinggung pihak lain. Memberikan informasi yang sesuai dengan fakta dan tidak membuat konten yang mengandung SARA," kata Jalu Dwi Putranto, Ketua Pemuda Muhammadiyah Bekasi saat berbicara dalam webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Etika digital dibuat dengan tujuan untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lain. Keamanan digital, setiap warga supaya dapat menjaga dan berhati-hati dalam penyimpanan informasi dari pihak yang bertanggung jawab.

"Penggunaan etika digital yang baik itu seperti tidak membagikan hoaks, menggunakan bahasa yang baik, tidak mengusik privasi serta tidak mengganggu digital orang lain," jelasnya.

    Digitalisasi dan perubahan interaksi sosial sekarang ini pun memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya bisa mempererat persaudaraan, membentuk karakter kreatif, dan membentuk karakter cerdas, jiwa kewirausahaan serta berwawasan. Sementara dampak negatifnya cenderung memunculkan perilaku individualisme, penyalahgunaan tindakan kriminal secara online, fitnah, hingga provokasi.

Dengan berbagai dampak yang ditimbulkan dari keberadaan teknologi dan internet, tentunya setiap individu perlu untuk mendapatkan literasi digital serta pemahaman akan perlunaya etika digital untuk menghindari berbagai dampak negatif dari perubahan interaksi sosial di ranah digital.

 

 

 

 Bersambung... 


Copyright : #Ramis Husein_Media Sekolah Pandu Digital

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMK NEGERI 2 PAREPARE MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA ,MANDIRI

SERAH TERIMA JABATAN KEPALA UPT SMKN.2 Parepare

Inspektorat Parepare Kunjungi SMKN.2 Parepare